Riuh gempita gegar ekzos kelam
Meratah jalan anak-anakku hunggar ke hulu
Bermotosikal lorat hilang tuju
Keretanya leron putus arah tebar berkeliaran
Dikala itu kucuba menyingkap lembaran
Silam yang penuh dengan kegelapan
Kucuba rayapi ruang gelita
Dingin mencengkam sisa kekuatan yang ada
Merobek serpihan nostalgia semalam
Tinggal jasad mimpi-mimpi kelam
Aksara itu semuanya menjadi keinginanku semata-mata
Morfin, kokain, ganja, syabu, heroin, ketamin
Sering menjadi jamahan tatkala
Diriku kegersangan
Mak... Abah... tolong...
Tolonglah ......
Aku mahu wang...aku mahu dadah...aku mahu......
Mana......mana.......
Ah......tidak!!!
Namun kusedar itu hanyalah
Sekadar ilustrasi gelap
Yang penuh dengan kesengsaraan
Kerana kusedar
Hidup ini tidak mungkin berpanjangan
Dalam gigil lesu derita yang panjang
Jendela keinsafan menguak senyum
Mempersilakan aku yang pernah tewas
Menyusuri jalan masa depan
Tak rugi kita bunuh sebuah nafsu
Disaat begini, dunia kian tua
Tak dapat diusap masa kecilnya
Tak akan kembali masa remaja
Belum terlambat.....mari keluar
Dari lorong merempuh jalan utama nan lebar
Wahai watanku.........
Jadilah benih yang bernas
Seribu tahun dijemur panas
Digetus digetas binatang buas
Tetap tumbuh mencetus tunas
copyright: nekyam08...opsss...jiran sebelah rumah
Saturday, May 31, 2008
Ku Berserah - MOHAZRIE
Sesekali
Kita dikejutkan jua
Dengan perkara yang tidak
Pernah kita undang
Yang tak pernah kita jangka
Apa lagi diharapkan
Kadangkala
Ada air mata yang menitis
Walaupun sebelumnya mataitu
Bagaikan kontang
Ada hati yang menjadi cair
Ada perasaan disiat pilu
Walaupun dulu hati dan perasaan itu
Bagaikan batu
Walaupun harta melimpah ruah
Biarpun wang ringgit sarat berjuta
Walau apapun yang ada
Sesungguhnya tak sama dengan rasa keinsafan
Yang singgah dijiwa
Setelah sekian lama
Didalam lena
Bagaikan mata tak terbuka
Aku berserah….kendatipun
Kita harus bersyukur
Agar tidak tenggelam dalam
Kufur dan takbur
Tak ada yang pilu
Digembar gembur
Kerana yang pasti
Kita kan ke kubur jua
copyright: nekyam08...opsss...jiran sebelah rumah
Kita dikejutkan jua
Dengan perkara yang tidak
Pernah kita undang
Yang tak pernah kita jangka
Apa lagi diharapkan
Kadangkala
Ada air mata yang menitis
Walaupun sebelumnya mataitu
Bagaikan kontang
Ada hati yang menjadi cair
Ada perasaan disiat pilu
Walaupun dulu hati dan perasaan itu
Bagaikan batu
Walaupun harta melimpah ruah
Biarpun wang ringgit sarat berjuta
Walau apapun yang ada
Sesungguhnya tak sama dengan rasa keinsafan
Yang singgah dijiwa
Setelah sekian lama
Didalam lena
Bagaikan mata tak terbuka
Aku berserah….kendatipun
Kita harus bersyukur
Agar tidak tenggelam dalam
Kufur dan takbur
Tak ada yang pilu
Digembar gembur
Kerana yang pasti
Kita kan ke kubur jua
copyright: nekyam08...opsss...jiran sebelah rumah
Umat - MOHAZRIE
Kuinsafi kini
Seharum mana damai berbunga
Bila hati
Radang mulai semarak
Dihati dunia
Kenyataan ini selalu memburu dihadapan kita
Aduhai dunia
Seperti bulan sabit
Dinihari hiba
Ada teriakan
Sengaja tidak terdengar oleh hati
Suka agaknya kalau dunia kemarau keagamaan
Sejauh mana lagi persenjataan digadai
Sekadar untuk nafsu memburu keangkuhan
Untuk hidup
Pada satu keamanan abadi
Tiada tertunduk semua isi hati bumi
Kehausan untuk menghirup udara murni
Sewaktu jauh dirasakan ditengah kekacauan
Rasa terdedah
Segala arah ke neraka
Ya Neraka
Nerakakah kecintaan umat manusia?
copyright: nekyam08...opsss...jiran sebelah rumah
Seharum mana damai berbunga
Bila hati
Radang mulai semarak
Dihati dunia
Kenyataan ini selalu memburu dihadapan kita
Aduhai dunia
Seperti bulan sabit
Dinihari hiba
Ada teriakan
Sengaja tidak terdengar oleh hati
Suka agaknya kalau dunia kemarau keagamaan
Sejauh mana lagi persenjataan digadai
Sekadar untuk nafsu memburu keangkuhan
Untuk hidup
Pada satu keamanan abadi
Tiada tertunduk semua isi hati bumi
Kehausan untuk menghirup udara murni
Sewaktu jauh dirasakan ditengah kekacauan
Rasa terdedah
Segala arah ke neraka
Ya Neraka
Nerakakah kecintaan umat manusia?
copyright: nekyam08...opsss...jiran sebelah rumah
Kalimat - MOHAZRIE
Awal mula pertama mula
Ku ucap kalimah bismillah
Undur bersahut pamit dipohon
Alhamdullillah menerjah kata
Syukur,
Tanda engkau dilimpahi nikmat
Amin ya rabbal al amin
Tanda engkau hargai hayat
Astaghfirullah hal azim
Tanda engkau membenci maksiat
Subhanallah
Tanda engkau insaf mencari syafaat
Kufur
Tanda engkau kehilangan rahmat
Tidakkah engkau bahagia
Bahagia bermula dari kalimat-Mu
Kalimat bermula dari rasa
Rasa dalam terhadap tuhanmu
Yang merangkumi alam penjuru
Allahuakbar!!!
Allahuakbar!!!
copyright: nekyam08...opsss...jiran sebelah rumah
Ku ucap kalimah bismillah
Undur bersahut pamit dipohon
Alhamdullillah menerjah kata
Syukur,
Tanda engkau dilimpahi nikmat
Amin ya rabbal al amin
Tanda engkau hargai hayat
Astaghfirullah hal azim
Tanda engkau membenci maksiat
Subhanallah
Tanda engkau insaf mencari syafaat
Kufur
Tanda engkau kehilangan rahmat
Tidakkah engkau bahagia
Bahagia bermula dari kalimat-Mu
Kalimat bermula dari rasa
Rasa dalam terhadap tuhanmu
Yang merangkumi alam penjuru
Allahuakbar!!!
Allahuakbar!!!
copyright: nekyam08...opsss...jiran sebelah rumah
Bonda Kemerdekaan - MOHAZRIE
Tanggal 31 ogos 1957
Merdeka merdeka merdeka
Aksara angka keramat itu
Didakwati darah
Keringat
Maruah mujahid-mujahid
Ratus-ratusan tahun
Bonda dipasung agenda ratu
Tengkuknya dibenam
Taring petualang
Pemabuk manis darah,
Pelahap zat tanah
Jerit pembela
Melangking berdesing
Persis muntahan taufan
Dari kerongkong sahara
Bersipongang, meredah, menerobos serata daerah
Meruntuh meranap
Kubu-kubu penjajah
Kini kita bangsa berdaulat
Punya takhta,
Punya istana,
Punya raja
Jutaan kasih bonda jadi milik bangsa
Saat kita
Anak-anak
Nikmati zat susunya
Jangan lupa
Ditengkuk bonda
Parut-parut luka
Tetap ada.
copyright: nekyam08...opsss...jiran sebelah rumah
Merdeka merdeka merdeka
Aksara angka keramat itu
Didakwati darah
Keringat
Maruah mujahid-mujahid
Ratus-ratusan tahun
Bonda dipasung agenda ratu
Tengkuknya dibenam
Taring petualang
Pemabuk manis darah,
Pelahap zat tanah
Jerit pembela
Melangking berdesing
Persis muntahan taufan
Dari kerongkong sahara
Bersipongang, meredah, menerobos serata daerah
Meruntuh meranap
Kubu-kubu penjajah
Kini kita bangsa berdaulat
Punya takhta,
Punya istana,
Punya raja
Jutaan kasih bonda jadi milik bangsa
Saat kita
Anak-anak
Nikmati zat susunya
Jangan lupa
Ditengkuk bonda
Parut-parut luka
Tetap ada.
copyright: nekyam08...opsss...jiran sebelah rumah
Subscribe to:
Posts (Atom)